MASA RASULULLAH
Di susun oleh :
·
Isnawati
§
Abd. Rahman
·
Abid Assiddik
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN
BAHASA ARAB
TAHUN AJARAN
2013
KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ÇÊÈ
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Masa Rasulullah SAW yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang Masa Rasulullah yang merupakan tauladan bagi
ummat muslim di seluruh dunia. Dimulai dari kecil hingga menerima wahyu ke
nabiaaan, ketika isra mi’raj dan hingga meninggalnya Rasulullah.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin.
Samata, 12 september
2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................
1
A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Rumusan Masalah
....................................................................... 1
C. Tujuan
...........................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
..............................................................................
2
A. Kisah Kelahiran dan Pendidikan Rasulullah saw...............................................................................................
B. Sejarah Kerasulan Rasulullah saw...........................................
C. Peristiwa Isra’-Mi’raj.................................................................
D. Kisah Wafat Rasulullah saw.....................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................
B. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah
merupakan suatu rujukan yang sangat penting untuk mewujudkan masa depan yang
lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, kita bisa mengetahui kejadian-kejadian
yang terjadi pada masa lalu, terutama bagi umat islam. Perkembangan islam pada
masa Nabi Muhammad SAW dilalui berbagai macam cobaan, rintangan dan tantangan
yang dihadapi ketika menyebar dan menegakkan islam kerana kesabaran dan
kegigihannya islam berkembang begitu pesat hingga seper 3 dunia yang menganut agama islam pada
masa itu. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih
dalam mempertahankan, berjuang menyebarkan agama islam sebagai agama tauhid.
Perkembangan islam pada zaman Nabi Muhammad SAW merupakan titik tolak adanya
perubahan peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Maka tidak heran jika para
sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad SAW begitu berjaya.
Oleh karena itu pentingnya pengetahuan
mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam bagi seluruh
umat muslim di dunia.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaiman masa kecil dan pendidikan Rasulullah SAW ?
2. Kapan di turunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW ?
3. Bagaiman peristiwa Isra’-Mi’raj ?
4.
Bagaimana kisah wafatnya Rasulullah
SAW ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui masa kecil dan pendidikan Rasulullah SAW.
2.
Mengetahui waktu diturunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW.
3.
Mengetahui peristiwa isra’ mi’raj.
4.
Mengetahui wafatnya Rasulullah SAW.
BAB II
ISI
A.
Masa Kecil dan Pendidikan Rasulullah
SAW
Sebelum kita membahas segala yang
berhubungan dengan peradaban pada masa Rasulullah, ada baiknya kita membahas
terlebih dahulu tentang Nabi Muhammad SAW dan kehidupannya. Hal ini sangat
penting untuk kita ketahui karena Nabi Muhammad-lah aktor penting di balik
terciptanya peradaban islam yang luar biasa itu.
Nabi Muhammad SAW lahir
pada tahun gajah karena ketika itu pasukan abraham menyerang kabbah, tepatnya
pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal tahun 53 sebelum hijriah, bertepatan
pada tanggal 20 april 571 M.
Ibunda Muhammad
bernama aminah binti wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Mutholib.
Beliau lahir dalam keadaan yatim yang ditolong oleh seorang bidan bernama Sitti
Syifa’. Ayahnya sudah wafat dikota yasrik madinah pada usia 19 tahun sewaktu
Muhammad masih dalam kandungan ibunda pada usia 3 bulan. Peristiwa kelahiran
beliau itu dalam suasana keharuan, karena begitu lahir ayahnya sudah tidak ada
dalam usia yang masih muda belia. Tetapi kelahiran itu juga membawa berita
gembira, karena begitu lahir seorang laki-laki memenuhi harapan ibunda dan
menjadi kebanggaan seluruh keluarganya. Lebih jauh dari itu, berita gembira
kelahiran Muhammad itu kelaknya akan sampai kepada seluruh umat manusia, karena
beliau adalah seorang Rasul pembawa wahyu Allah yang dapat menerangi seluruh
ummat manusia pada segala penjuru dan sepanjang masa.
Beliau di susui
oleh ibunya selama 3 hari, kemudian sementara waktu di susui oleh Suaiba,
setelah itu di susukan kepada Halimah binti Abi Zainab bin Al Harist As Sa’diah
yang terkenal dengan nama Halimah As Sa’diah seorang wanita badui. Dalam asuhan
halimah ini Muhammad sangat di sayangi seperti mengasuh anaknya sendiri dan
sejak itu rumah tangga haliamah menjadi makmur. Setelah lebih kurang usia 2
tahun, beliau dibawa oleh Halimah ke desa, disana dipelihara dan dididik sampai
usia 4 tahun.
Setelah
dipulangkan oleh Halimah Assa’diyah, Muhammad diasuh dipangkuan ibunya kembali.
Ketika Nabi menginjak usia 6 tahun diajak menyertai ibunya pergi ke Yastrib
(Medinah) dengan maksud berziarah ke makam ayahnya dan bersilaturahmi ke tempat
keluarganya di medinah. Dalam kepergian itu ikut serta pembantu rumah tangga
yang bernama Ummu Aiman. Ketika kembali pulang istirahat di desa Abwa’. Disana
tiba-tiba ibunya sakit dan meninggal dunia, kemudian dimakamkan di Abwa’ juga.
Oleh pengasuh Ummu
Aiman Nabi diajak ke Mekkah dan
diserahkan kepada kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Sejak saat itu Nabi
Muhammad menjadi yatim dalam usia 6 tahun.
Kakek Nabi
Muhammad saw adalah Abdul Muthalib yang mempunyai putera 10 orang laki-laki
semua. Sedang Abdullah (ayah Nabi) termasuk putera yang bungsu. Abdul Muthalib
mengasuh cucunya itu dengan penuh kasih sayang. Tetapi sayang malang tak dapat
ditolak, sewaktu Nabi berusia 8 tahun kakeknya wafat dalam usia 80 tahun.
Abu thaliblah yang
mengasuh Nabi hingga menjadi dewasa, dialah yang melindungi jiwa Nabi baik
sewaktu masih kanak-kanak maupun sewaktu sudah menjadi Rasul. Oleh karena itu
Nabi sangat sayang terhadap pamannya.
Muhammad
dilahirkan dalam keadaan “Ummi” artinya tidak dapat membaca dan menulis.
Keadaaan Ummi itu adalah sebagai Mu’jizat Nabi Muhammad saw yang memberi
petunjuk kepada umat manusia, bahwa kitab suci Al-Qur’an itu benar-benar wahyu
dari Allah swt, bukan kemudian beliau simpulkan dan beliau tulis kembali
seperti apa yang tercantum dalam Al-Qur’an.
Sekalipun Muhammad
dilahirkan dalam keadaan yatim di tengah-tengah masyarakat Jahiliyah, dan tidak
ada guru yang mendidik, tetapi beliau terpelihara dari perbuatan buruk dan
keyakinan musrik. Tidak ada lain karena mendapat hidayah Allah swt.
Pada waktu Nabi berusia
12 tahun, Abu thalib akan pergi berdagang ke negeri Syam seperti biasanya.
Dalam perjalanan pulang berdagang dari Syam rombongan Abu thalib bertemu dengan
pendeta Nasrani yang bernama “Bahira” atau “Balhum”. Pendeta itu sedang
mempelajari kitab Taurat dan Injil yang menerangkan tentang Rasul yang
penghabisan. Pendeta memuji-muji dan memberi nasehat kepada Abu thalib, supaya
dipeliharanya baik-baik, karena anak inilah kelak akan menjadi pemimpin umat
manusia. Abu thalib sekarang lebih tahu bahwa Muhammad nanti akan menjadi
Rasulullah.
Dalam usia 25
tahun Muhammad sudah dikenal pemuda yang berbudi, jujur, bijaksana dan dapat
dipercaya. Berita itu merata di Mekkah, dan didengar oleh Khadijah binti
Khuwailid seorang janda di Mekkah yang terkenal kaya, dermawan, rupawan,
berbudi dan keturunan bangsawan itu. Mendengar berita itu ia lekas
mempercayainya dan minta kepada Muhammad agar suka menjalankan dagangannya ke
negeri Syam. Tawaran itu diterima oleh Muhammad, maka berangkatlah beliau
berdagang ke Syam dengan disertai seorang laki-laki pembantu Khadijah yang
bernama Maisyarah, sampai di Syam dagangan Muhammad itu cepat habis dan
mendapat keuntungan yang cukup banyak karena dilakukan dengan cara yang jujur
dan penuh kesopanan. Khadijah sangat tertarik terhadap kejujuran dan kemuliaan
yang ada pada diri Muhammad.
Maka pada suatu
hari Khadijah mengutus pembantunya yang setia bernama Nafisah supaya menghadap
Abu Thalib untuk meminang Muhammad agar suka menjadi suami Khadijah. Kemudian
persoalan ituoleh Abu Thalib dibicarakan dengan Muhammad dan paman Khadijah
yang bernama Amr bin Al Asad. Dan hasilnya bahwa kedua belah pihak
menyetujuinya dinikahkan.
Dalam hidup
lembaran baru itu Muhammad saw bertempat tinggal bersama isterinya di rumah
Khadijah. Mulai saat itu kekayaan Khadijah semakin melimpah tetapi keadaan
rumah tangga Muhammad saw sederhana. Rumah tangga yang penuh berkah ini
dikaruniai 3 orang anak laki-laki yaitu : Qasim, Abdullah dan Ibrahim, serta 4
orang puteri yaitu : Zainab, Rukaiyah, Umi Kultsum dan Fatimah. Ketiga anak
laki-lakinya itu meninggal dunia sewaktu masih kecil.
B. Kapan di turunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW.
B.1. Wahyu pertama turun kepada Muhammad saw
Pada hari senin tanggal 17 Ramadhan
tahun 41 Fil bertepatan dengan tanggal 16 Februari 610 M. Saat itu Muhammad
berusia 40 tahun, 6 bulan dan 8 hari, datanglah Malaikat jibril kepada Nabi
Muhammad saw. Yang ketika itu sedang di Gua Hira’ yang terletak di bukit Nur
yang berlangsung sudah 6 bulan lamanya. Kalau perbekalan habis, beliau pulang
mengambil perbekalan dan kembali lagi ke Gua Hira’. Beribadah di tempat itu
berhari-hari Muhammad lakukan sampai hari sampai turun wahyu Surat Al’alaq 6
ayat. Dia pulang dan menceritakan pewahyuan itu kepada Khadijah dengan perasaan
takut, Was-was, sebab ia belum pernah merasakan hal seperti itu. Khadijah istri
setia menentramkan hati Muhammad. Disuruhnya tidur agar tenang, di selimuti,
namun disanapun memperoleh wahyu, “Al Mudaststsir”. Setelah menerima wahyu
tersebut, Nabi memulai menjalankan tugasnya berdakhwah menyiarkan islam.
B.2. Gerakan dakwah Nabi Muhammad saw sebelum hijrah
Dakwah yang dilakukan Rasulullah
saw. Sebelum hijrah di Mekkah itu selama 13 tahun (tahun 13 sH- 1 H). Kebijaksanaan Rasulullah menyampaikan dakwah
pada tingkat permulaan islam dengan cara sembunyi-sembunyi itu memang tepat.
Sebab masalah dakwah pada masa awal itu banyak bahayanya, sebagaimana yang
telah di alami oleh para Rasul-Rasul yang terdahulu. Permulaan dakwah itu
Rasulullah lebih dahulu mengajak keluarganya serumah untuk iman kepada Allah
dan iman kepada Rasul-Nya serta mengajarkan dan mengamalkan shalat dua rakaat
setiap hari. Setelah keluarga serumah sudah iman dan islam, terus dakwah kepada
sanak keluarga dan kepada handai taulan beliau.
Orang-orang yang dengan ikhlas masuk
islam pertama kali ialah :
1. Khadijah, seorang wanita isteri Nabi sendiri
2. Ali bin Abu Thalib, seorang muda adik keponakan Nabi.
3. Abu Bakar, seorang pemimpin teman Nabi saw.
4. Zaid bin Harits, seorang budak yang dimerdekan Nabi saw.
Pengikut-pengikut islam pada tingkat
permulaan itu rajin ibadat menyembah Allah yang mereka lakukan di tempat-tempat
sunyi, di balik gunung dengan maksud agar amalannya itu tidak diketahui oleh
orang-orang yang belum islam.
B.3. Sikap kaum Quraisy terhadap Rasulullah saw dan
keluarganya
Suku bangsa Quraisy adalah salah
satu suku bangsa Arab yang hidup di negeri Arab termasuk suku bangsa yang
terhormat, banyak pemimpin-pemimpin mereka yang lahir dari keturunannya dan
banyak memiliki harta. Rasulullah saw dan khadijah termasuk juga keturunan
Quraisy.
Boleh dikata islam lahir di
tengah-tengah masyarakat musyrik Quraisy dan sekaligus bertugas memberantas
musyrik Quraisy itu agar menjadi islam. Namun spontan kaum musyrik Quraisy
mengadakan reaksi menentang di bawah pimpinan Abu Jahal (Amr bin Hisyam), Abu
Lahab (Abdul Uzza), Abu Sufyan dan Umar bin Khaththab sebelum islam. Bukan hanya
tekanan dan bujukan tetapi ancama, ejekan dan hinaan yang di terima Rasulullah.
Melihat kegiatan Nabi saw dan makin
bertambahnya orang-orang yang masuk islam, Abu Jahal bertambah marah dan banyak
pemuka-pemuka Quraisy yang lain akan berusaha menekan Abu Thalib agar mencegah
Nabi saw tidak melakukan da’wah.
Setelah orang musyrik Quraisy
mengadakan tekanan terhadap diri Abu Thalib dan Muhammad saw tidak berhasil,
maka mereka berusaha membujuk Nabi saw.
Mereka mengutus seorang yang ahli membujuk bernama Utbah bin Rubiah
untuk menghadap dan membujuk Nabi Muhammad saw dengan lemah lembut agar
menghentikan da’wahnya. Kemudian Nabi Muhammad saw menjawab dengan
membacakan wahyu, dalam mendengarkan wahyu ilahi itu Utbah duduk tersungkur dan
dalam hati menerima seruan wahyu itu, dan peristiwa itu diceritakan kepada
kaumnya dan ia menganjurkan kaumnya untuk mengikuti Muhammad saja dari pada
bermusuhan.
B.4. Pindah ke Negeri Habasyah
Jumlah orang islam makin bertambah
banyak. Mengetahuai perkembangan dan kemajuan islam itu, kaum Quraisy makin
mendongkol hatinya. Oleh karena itu Rasulullah menasehatkan agar umat islam
hijrah ke negeri Habasyah yang rajanya waktu itu beragama Nasrani dan bernama
Najasi. Maka hijrahlah umat islam sebanyak 15 orang, 5 perempuan dan 10
laki-laki, di antaranya : dari bani
umayyah ialah Ustman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayyah beserta istrinya
Ruqayyah binti Rasulullah saw. Muhajirin dari bani Abdu Syams ialah Abu
Hudzaifah bin Uthbah beserta istrinya Sahlah binti Suhail. Dari bani Asad ialah
Az-Zubayr bin awwam. Dari bani Abbuddar ialah Mus’ab bin Umair. Dari bani
Zuhrah ialah Abdurrahman bin Auf. Dari bani Makhzum ialah Abu Salamah bin Abdul
Usd beserta istrinya Ummu Salamah binti Abu Umayyah. Dari bani Jumah ialah
Ustman bin Madz’un. Dari bani Adi ialah Amir bin Rabi’ah.
Sesampainya umat islam 15 orang itu
di Habasyah diterima oleh raja Najasi dengan baik dan di negeri itu mendapat
perlindungan keselamatan dari pemerintah dan rajanya. Maka di Habasyah itu umat
islam merasa bebas, aman dan dapat beribadat dengan sebaik-baiknya. Sehingga
waktu orang-orang Musyrik Quraisy datang menghadap raja agar umat Islam yang
berada di negeri itu dimintanya kembali kenegeri Arab, raja Najasi menolak permintaan mereka itu.
Oleh karena itu mereka kembali pulang dengan tangan hampa.
Karena meningkatnya kekejaman kaum
musyrik Quraisy, sehingga bertambah banyak kaum muslimin yang disiksa dan di
aniaya oleh mereka. Maka Nabi memerintahkan umat islam untuk hijrah ke
habsyinia yang kedua kalinya. Kemudian hijrahnya umat islam ke Habsyinia yang
kedua ini terdiri dari 101 orang islam.
Dengan adanya hubungan erat antara
kaum muslimin dengan raja Najasi, maka setelah raja Najasi di Habsyinia itu
mengetahui kebenaran islam, maka beliau segera masuk islam. Kaum muslimin
sebanyak 101 orang yang hijrah ke Habsyinia yang ke dua kalinya itu dipimpin
oleh Ja’far bin Abu Thalib. Dan diriwayatkan bahwa jumlah kaum muslimin waktu
itu baru ada 182 orang, pada waktu itu yang masih tinggal di Mekkah ada 52 orang
laki-laki dan 29 orang perempuan.
Telah 10 tahun Rasulullah saw.
Berjuang berdakwah menegakkan agama Allah yang penuh cobaan, penuh rintangan
dan penuh tekanan dari orang-orang musyrik Quraisy tetapi rupanya cobaan itu
masih tetap ada. Baru saja beberapa bulan berselang kaum muslimin beserta Nabi
saw. Keluar dari bahaya pemboikotan dan pemencilan dari pihak kaum musyrik
selama 3 tahun, Rasulullah saw tertimpa musibah besar yaitu wafatnya dua orang
tulang punggung pembela Nabi saw. Yaitu :
1. Wafatnya Abu Thalib pada tanggal 12 Ramadhan tahun 10. Kenabian dalam usia
lanjut setelah mengasuh Muhammad saw. Selama 43 tahun. Tetapi sayang bahwa
wafatnya sebagai mati musyrik.
2. Wafatnya Sitti Khadijah pada tanggal 15 Ramadhan tahun 10. Kenabian dalam
usia 65 tahun setelah berumah tangga dengan Nabi Muhammad saw selama 25 tahun.
C.
Mengetahui Peristiwa Isra’ Mi’raj.
Isra’ dan Mi’raj dilakukan oleh Rasulullah saw. Pada tanggal 27
rajab tahun 1 Sh. Atau tahun 621 M. Dijalankan oleh beliau dalam tenpo semalam
selesai.
Jadi Isra’ itu artinya perjalanan hambanya yaitu Muhammad saw. Pada
malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Mi’raj adalah
perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsha terus naik menuju Sidratul Muntaha di
langit. Bukan merupakan mimpi melainkan dilakukan Rasulullah saw. Dengan
jasmani dan rokhaninya karena idzin Allah.
Di Sidratul Muntaha itu Rasulullah menerima perintah langsung dari
Allah swt. bahwa seluruh umat Islam diwajibkan menjalankan shalat lima kali
dalam waktu sehari semalam.
Setelah menerima perintah dari Allah itu Rasulullah terus kembali
ke Mekkah. Dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj semalam itu rasulullah banyak
menemui umat manusia sehari-hari didunia.
Rasulullah saw. Mengendarai buraq terus berjalan dengan dikawal
oleh Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem. Dalam perjalanan itu
beliau singgah di beberapa tempat, antara lain di tempat kelahiran Nabi Isa as
di Baitul Lahmi. Sesampainya di Mesjidil Aqsha Rasulullah saw istirahat disana
melakukan shalat dua rakaat, selesai shalat malaikat jibril menghidangkan dua
gelas minuman dihadapan beliau yang berisi air susu dan air keras, dengan cepat
Nabi mengambil dan meminum gelas yang berisi susu. Seraya malaikat jibril
berkata “ Alhamdulillah Rasulullah mengambil dan minum gelas yang berisi susu
yang berarti Rasulullah besrta ummatnya akan selamat dan penuh berkah”
Rasulullah saw meneruskan perjalanan ke langit, dalam perjalanan ke
langit ke tujuh itu Rasulullah saw dapat bertemu dengan beberapa Rasul
sebelumnya, antara lain : Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Nabi Musa, Nabi Ibrahim
dll. Dalam pertemuan ini Rasulullah saw diperkenalkan oleh malaikat jibril dan
bersalam-salaman.
Sesampai dilangit yang ke enam Rasulullah saw dilepas oleh malaikat
jibril beliau meneruskan perjalanan sendiri menuju ke langit yang ke tujuh
untuk menghadap Allah swt. dalam melakukan Isra’ Mi’raj itu banyak
tamsil-tamsil yang diperlihatkan kepada Rasulullah saw yang inti sarinya sangat
bermanfaat bagi ummatnya.
D.
Bagaiaman kisah wafatnya Rasulullah
SAW
Nabi
Muhammad saw. Telah bekerja keras siang malam selama 22 tahun 2 bulan dan 21
hari terus menerus dengan tidak mengenal lelah baik dalam keadaan bahaya maupun
dalam keadaan aman.
Setelah
usia 63 tahun beliau menderita sakit nafas selama 14 hari dan merasa sembuh
selama 24 jam pada penghabisan masa sakitnya, wafatlah Rasulullah saw dengan
tenang diatas pangkuan Sitti Aisyah dan di rumah Aisyah pula.
Wafat
Nabi itu pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal 11 H atau bertepatan dengan
tanggal 8 juni 632 M dalam usia 63 tahun. Demikian kewafatan Rasulullah. Semoga
rahmat dan kebahagiaan dilimpahkan Allah kepada beliau. Jenazah Rasulullah
dimakamkan di kota medinah di rumah Aisyah pada kamar (hujrah) tempat wafat
beliau juga.
Pemakaman
dilakukan pada hari ketiga dari wafatnya. Yaitu setelah umat islam bekerja
keras bermusyawarah memilih pemimpin untuk meneruskan tegaknya agama Islam yang
sudah sempurna itu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun gajah karena ketika itu pasukan
abraham menyerang kabbah, tepatnya pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal
tahun 53 sebelum hijriah, bertepatan pada tanggal 20 april 571 M. Ibunda
Muhammad bernama aminah binti wahab dan ayahnya
bernama Abdullah bin Abdul Mutholib. Dan dibesarkan dan dididik oleh pamannya
yang bernama Abu Thalib karena ibu dan ayahnya sudah wafat sejak Nabi Muhammad
saw masih kecil.
·
Pada hari senin tanggal 17 Ramadhan
tahun 41 Fil bertepatan dengan tanggal 16 Februari 610 M. Saat itu Muhammad
berusia 40 tahun, 6 bulan dan 8 hari, datanglah Malaikat jibril kepada Nabi
Muhammad saw. Yang ketika itu sedang di Gua Hira’ yang terletak di bukit Nur
yang berlangsung sudah 6 bulan lamanya.
·
Isra’ dan Mi’raj dilakukan oleh Rasulullah saw. Pada tanggal 27
rajab tahun 1 Sh. Atau tahun 621 M. Dijalankan oleh beliau dalam tenpo semalam
selesai.
·
Wafat Nabi itu pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal 11 H atau
bertepatan dengan tanggal 8 juni 632 M dalam usia 63 tahun.
B.
SARAN
Sejarah begitu penting untuk di ketahui oleh semua manusia,
utamanya sejarah peradaban islam, maka kita sebagai umat muslim wajib untuk
mengetahui sejarah perkembangan Islam itu sendiri, agar menjadi sebuah tolak
ukur untuk menyongsong masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Ishaq, Ibnu, dan Ibnu Hisyam. 2012. SIRAH NABAWIAH. Jakarta
Timur : Akbar Media.
Jamil, BA. 1978. SEJARAH ISLAM. Semarang : c.v. Toha Putra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar