Kamis, 26 Desember 2013

masa rasulullah


MASA RASULULLAH
Di susun oleh :
·        Isnawati
§  Abd. Rahman
·        Abid Assiddik

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
TAHUN AJARAN 2013


KATA PENGANTAR
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$# ÇÊÈ  
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui Masa Rasulullah SAW yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang Masa Rasulullah yang merupakan tauladan bagi ummat muslim di seluruh dunia. Dimulai dari kecil hingga menerima wahyu ke nabiaaan, ketika isra mi’raj dan hingga meninggalnya Rasulullah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

Samata, 12 september 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.    Latar Belakang ............................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C.    Tujuan ........................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN .............................................................................. 2
A.    Kisah Kelahiran dan Pendidikan Rasulullah saw...............................................................................................
B.     Sejarah Kerasulan Rasulullah saw...........................................
C.    Peristiwa Isra’-Mi’raj.................................................................
D.    Kisah Wafat Rasulullah saw.....................................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
A.    Kesimpulan ..................................................................................
B.     Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, kita bisa mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu, terutama bagi umat islam. Perkembangan islam pada masa Nabi Muhammad SAW dilalui berbagai macam cobaan, rintangan dan tantangan yang dihadapi ketika menyebar dan menegakkan islam kerana kesabaran dan kegigihannya islam berkembang begitu pesat hingga  seper 3 dunia yang menganut agama islam pada masa itu. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan, berjuang menyebarkan agama islam sebagai agama tauhid. Perkembangan islam pada zaman Nabi Muhammad SAW merupakan titik tolak adanya perubahan peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Maka tidak heran jika para sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad SAW begitu berjaya.
      Oleh karena itu pentingnya pengetahuan mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam bagi seluruh umat muslim di dunia.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaiman masa kecil dan pendidikan Rasulullah SAW ?
2.      Kapan di turunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW ?
3.      Bagaiman peristiwa Isra’-Mi’raj ?
4.      Bagaimana kisah wafatnya Rasulullah SAW ?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui masa kecil dan pendidikan Rasulullah SAW.
2.      Mengetahui waktu diturunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW.
3.      Mengetahui peristiwa isra’ mi’raj.
4.      Mengetahui wafatnya Rasulullah SAW.











BAB II
ISI
A.    Masa Kecil dan Pendidikan Rasulullah SAW
Sebelum kita membahas segala yang berhubungan dengan peradaban pada masa Rasulullah, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu tentang Nabi Muhammad SAW dan kehidupannya. Hal ini sangat penting untuk kita ketahui karena Nabi Muhammad-lah aktor penting di balik terciptanya peradaban islam yang luar biasa itu.
            Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun gajah karena ketika itu pasukan abraham menyerang kabbah, tepatnya pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal tahun 53 sebelum hijriah, bertepatan pada tanggal 20 april 571 M.
            Ibunda Muhammad bernama aminah binti wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Mutholib. Beliau lahir dalam keadaan yatim yang ditolong oleh seorang bidan bernama Sitti Syifa’. Ayahnya sudah wafat dikota yasrik madinah pada usia 19 tahun sewaktu Muhammad masih dalam kandungan ibunda pada usia 3 bulan. Peristiwa kelahiran beliau itu dalam suasana keharuan, karena begitu lahir ayahnya sudah tidak ada dalam usia yang masih muda belia. Tetapi kelahiran itu juga membawa berita gembira, karena begitu lahir seorang laki-laki memenuhi harapan ibunda dan menjadi kebanggaan seluruh keluarganya. Lebih jauh dari itu, berita gembira kelahiran Muhammad itu kelaknya akan sampai kepada seluruh umat manusia, karena beliau adalah seorang Rasul pembawa wahyu Allah yang dapat menerangi seluruh ummat manusia pada segala penjuru dan sepanjang masa.
            Beliau di susui oleh ibunya selama 3 hari, kemudian sementara waktu di susui oleh Suaiba, setelah itu di susukan kepada Halimah binti Abi Zainab bin Al Harist As Sa’diah yang terkenal dengan nama Halimah As Sa’diah seorang wanita badui. Dalam asuhan halimah ini Muhammad sangat di sayangi seperti mengasuh anaknya sendiri dan sejak itu rumah tangga haliamah menjadi makmur. Setelah lebih kurang usia 2 tahun, beliau dibawa oleh Halimah ke desa, disana dipelihara dan dididik sampai usia 4 tahun.
            Setelah dipulangkan oleh Halimah Assa’diyah, Muhammad diasuh dipangkuan ibunya kembali. Ketika Nabi menginjak usia 6 tahun diajak menyertai ibunya pergi ke Yastrib (Medinah) dengan maksud berziarah ke makam ayahnya dan bersilaturahmi ke tempat keluarganya di medinah. Dalam kepergian itu ikut serta pembantu rumah tangga yang bernama Ummu Aiman. Ketika kembali pulang istirahat di desa Abwa’. Disana tiba-tiba ibunya sakit dan meninggal dunia, kemudian dimakamkan di Abwa’ juga.
            Oleh pengasuh Ummu Aiman Nabi diajak  ke Mekkah dan diserahkan kepada kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Sejak saat itu Nabi Muhammad menjadi yatim dalam usia 6 tahun.
            Kakek Nabi Muhammad saw adalah Abdul Muthalib yang mempunyai putera 10 orang laki-laki semua. Sedang Abdullah (ayah Nabi) termasuk putera yang bungsu. Abdul Muthalib mengasuh cucunya itu dengan penuh kasih sayang. Tetapi sayang malang tak dapat ditolak, sewaktu Nabi berusia 8 tahun kakeknya wafat dalam usia 80 tahun.
            Abu thaliblah yang mengasuh Nabi hingga menjadi dewasa, dialah yang melindungi jiwa Nabi baik sewaktu masih kanak-kanak maupun sewaktu sudah menjadi Rasul. Oleh karena itu Nabi sangat sayang terhadap pamannya.
            Muhammad dilahirkan dalam keadaan “Ummi” artinya tidak dapat membaca dan menulis. Keadaaan Ummi itu adalah sebagai Mu’jizat Nabi Muhammad saw yang memberi petunjuk kepada umat manusia, bahwa kitab suci Al-Qur’an itu benar-benar wahyu dari Allah swt, bukan kemudian beliau simpulkan dan beliau tulis kembali seperti apa yang tercantum dalam Al-Qur’an.
            Sekalipun Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di tengah-tengah masyarakat Jahiliyah, dan tidak ada guru yang mendidik, tetapi beliau terpelihara dari perbuatan buruk dan keyakinan musrik. Tidak ada lain karena mendapat hidayah Allah swt.
            Pada waktu Nabi berusia 12 tahun, Abu thalib akan pergi berdagang ke negeri Syam seperti biasanya. Dalam perjalanan pulang berdagang dari Syam rombongan Abu thalib bertemu dengan pendeta Nasrani yang bernama “Bahira” atau “Balhum”. Pendeta itu sedang mempelajari kitab Taurat dan Injil yang menerangkan tentang Rasul yang penghabisan. Pendeta memuji-muji dan memberi nasehat kepada Abu thalib, supaya dipeliharanya baik-baik, karena anak inilah kelak akan menjadi pemimpin umat manusia. Abu thalib sekarang lebih tahu bahwa Muhammad nanti akan menjadi Rasulullah.
            Dalam usia 25 tahun Muhammad sudah dikenal pemuda yang berbudi, jujur, bijaksana dan dapat dipercaya. Berita itu merata di Mekkah, dan didengar oleh Khadijah binti Khuwailid seorang janda di Mekkah yang terkenal kaya, dermawan, rupawan, berbudi dan keturunan bangsawan itu. Mendengar berita itu ia lekas mempercayainya dan minta kepada Muhammad agar suka menjalankan dagangannya ke negeri Syam. Tawaran itu diterima oleh Muhammad, maka berangkatlah beliau berdagang ke Syam dengan disertai seorang laki-laki pembantu Khadijah yang bernama Maisyarah, sampai di Syam dagangan Muhammad itu cepat habis dan mendapat keuntungan yang cukup banyak karena dilakukan dengan cara yang jujur dan penuh kesopanan. Khadijah sangat tertarik terhadap kejujuran dan kemuliaan yang ada pada diri Muhammad.
            Maka pada suatu hari Khadijah mengutus pembantunya yang setia bernama Nafisah supaya menghadap Abu Thalib untuk meminang Muhammad agar suka menjadi suami Khadijah. Kemudian persoalan ituoleh Abu Thalib dibicarakan dengan Muhammad dan paman Khadijah yang bernama Amr bin Al Asad. Dan hasilnya bahwa kedua belah pihak menyetujuinya dinikahkan.
            Dalam hidup lembaran baru itu Muhammad saw bertempat tinggal bersama isterinya di rumah Khadijah. Mulai saat itu kekayaan Khadijah semakin melimpah tetapi keadaan rumah tangga Muhammad saw sederhana. Rumah tangga yang penuh berkah ini dikaruniai 3 orang anak laki-laki yaitu : Qasim, Abdullah dan Ibrahim, serta 4 orang puteri yaitu : Zainab, Rukaiyah, Umi Kultsum dan Fatimah. Ketiga anak laki-lakinya itu meninggal dunia sewaktu masih kecil.
B.     Kapan di turunkannya wahyu kepada Rasulullah SAW.
B.1. Wahyu pertama turun kepada Muhammad saw
Pada hari senin tanggal 17 Ramadhan tahun 41 Fil bertepatan dengan tanggal 16 Februari 610 M. Saat itu Muhammad berusia 40 tahun, 6 bulan dan 8 hari, datanglah Malaikat jibril kepada Nabi Muhammad saw. Yang ketika itu sedang di Gua Hira’ yang terletak di bukit Nur yang berlangsung sudah 6 bulan lamanya. Kalau perbekalan habis, beliau pulang mengambil perbekalan dan kembali lagi ke Gua Hira’. Beribadah di tempat itu berhari-hari Muhammad lakukan sampai hari sampai turun wahyu Surat Al’alaq 6 ayat. Dia pulang dan menceritakan pewahyuan itu kepada Khadijah dengan perasaan takut, Was-was, sebab ia belum pernah merasakan hal seperti itu. Khadijah istri setia menentramkan hati Muhammad. Disuruhnya tidur agar tenang, di selimuti, namun disanapun memperoleh wahyu, “Al Mudaststsir”. Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi memulai menjalankan tugasnya berdakhwah menyiarkan islam.


B.2. Gerakan dakwah Nabi Muhammad saw sebelum hijrah
Dakwah yang dilakukan Rasulullah saw. Sebelum hijrah di Mekkah itu selama 13 tahun (tahun 13 sH- 1 H).  Kebijaksanaan Rasulullah menyampaikan dakwah pada tingkat permulaan islam dengan cara sembunyi-sembunyi itu memang tepat. Sebab masalah dakwah pada masa awal itu banyak bahayanya, sebagaimana yang telah di alami oleh para Rasul-Rasul yang terdahulu. Permulaan dakwah itu Rasulullah lebih dahulu mengajak keluarganya serumah untuk iman kepada Allah dan iman kepada Rasul-Nya serta mengajarkan dan mengamalkan shalat dua rakaat setiap hari. Setelah keluarga serumah sudah iman dan islam, terus dakwah kepada sanak keluarga dan kepada handai taulan beliau.
Orang-orang yang dengan ikhlas masuk islam pertama kali ialah :
1.      Khadijah, seorang wanita isteri Nabi sendiri
2.      Ali bin Abu Thalib, seorang muda adik keponakan Nabi.
3.      Abu Bakar, seorang pemimpin teman Nabi saw.
4.      Zaid bin Harits, seorang budak yang dimerdekan Nabi saw.
Pengikut-pengikut islam pada tingkat permulaan itu rajin ibadat menyembah Allah yang mereka lakukan di tempat-tempat sunyi, di balik gunung dengan maksud agar amalannya itu tidak diketahui oleh orang-orang yang belum islam.


B.3. Sikap kaum Quraisy terhadap Rasulullah saw dan keluarganya
Suku bangsa Quraisy adalah salah satu suku bangsa Arab yang hidup di negeri Arab termasuk suku bangsa yang terhormat, banyak pemimpin-pemimpin mereka yang lahir dari keturunannya dan banyak memiliki harta. Rasulullah saw dan khadijah termasuk juga keturunan Quraisy.
Boleh dikata islam lahir di tengah-tengah masyarakat musyrik Quraisy dan sekaligus bertugas memberantas musyrik Quraisy itu agar menjadi islam. Namun spontan kaum musyrik Quraisy mengadakan reaksi menentang di bawah pimpinan Abu Jahal (Amr bin Hisyam), Abu Lahab (Abdul Uzza), Abu Sufyan dan Umar bin Khaththab sebelum islam. Bukan hanya tekanan dan bujukan tetapi ancama, ejekan dan hinaan yang di terima Rasulullah.
Melihat kegiatan Nabi saw dan makin bertambahnya orang-orang yang masuk islam, Abu Jahal bertambah marah dan banyak pemuka-pemuka Quraisy yang lain akan berusaha menekan Abu Thalib agar mencegah Nabi saw tidak melakukan da’wah.
Setelah orang musyrik Quraisy mengadakan tekanan terhadap diri Abu Thalib dan Muhammad saw tidak berhasil, maka mereka berusaha membujuk Nabi saw.  Mereka mengutus seorang yang ahli membujuk bernama Utbah bin Rubiah untuk menghadap dan membujuk Nabi Muhammad saw dengan lemah lembut agar menghentikan da’wahnya.       Kemudian Nabi Muhammad saw menjawab dengan membacakan wahyu, dalam mendengarkan wahyu ilahi itu Utbah duduk tersungkur dan dalam hati menerima seruan wahyu itu, dan peristiwa itu diceritakan kepada kaumnya dan ia menganjurkan kaumnya untuk mengikuti Muhammad saja dari pada bermusuhan.
B.4. Pindah ke Negeri Habasyah
Jumlah orang islam makin bertambah banyak. Mengetahuai perkembangan dan kemajuan islam itu, kaum Quraisy makin mendongkol hatinya. Oleh karena itu Rasulullah menasehatkan agar umat islam hijrah ke negeri Habasyah yang rajanya waktu itu beragama Nasrani dan bernama Najasi. Maka hijrahlah umat islam sebanyak 15 orang, 5 perempuan dan 10 laki-laki, di antaranya :  dari bani umayyah ialah Ustman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayyah beserta istrinya Ruqayyah binti Rasulullah saw. Muhajirin dari bani Abdu Syams ialah Abu Hudzaifah bin Uthbah beserta istrinya Sahlah binti Suhail. Dari bani Asad ialah Az-Zubayr bin awwam. Dari bani Abbuddar ialah Mus’ab bin Umair. Dari bani Zuhrah ialah Abdurrahman bin Auf. Dari bani Makhzum ialah Abu Salamah bin Abdul Usd beserta istrinya Ummu Salamah binti Abu Umayyah. Dari bani Jumah ialah Ustman bin Madz’un. Dari bani Adi ialah Amir bin Rabi’ah.
Sesampainya umat islam 15 orang itu di Habasyah diterima oleh raja Najasi dengan baik dan di negeri itu mendapat perlindungan keselamatan dari pemerintah dan rajanya. Maka di Habasyah itu umat islam merasa bebas, aman dan dapat beribadat dengan sebaik-baiknya. Sehingga waktu orang-orang Musyrik Quraisy datang menghadap raja agar umat Islam yang berada di negeri itu dimintanya kembali kenegeri Arab,  raja Najasi menolak permintaan mereka itu. Oleh karena itu mereka kembali pulang dengan tangan hampa.
Karena meningkatnya kekejaman kaum musyrik Quraisy, sehingga bertambah banyak kaum muslimin yang disiksa dan di aniaya oleh mereka. Maka Nabi memerintahkan umat islam untuk hijrah ke habsyinia yang kedua kalinya. Kemudian hijrahnya umat islam ke Habsyinia yang kedua ini terdiri dari 101 orang islam.
Dengan adanya hubungan erat antara kaum muslimin dengan raja Najasi, maka setelah raja Najasi di Habsyinia itu mengetahui kebenaran islam, maka beliau segera masuk islam. Kaum muslimin sebanyak 101 orang yang hijrah ke Habsyinia yang ke dua kalinya itu dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib. Dan diriwayatkan bahwa jumlah kaum muslimin waktu itu baru ada 182 orang, pada waktu itu yang masih tinggal di Mekkah ada 52 orang laki-laki dan 29 orang perempuan.
Telah 10 tahun Rasulullah saw. Berjuang berdakwah menegakkan agama Allah yang penuh cobaan, penuh rintangan dan penuh tekanan dari orang-orang musyrik Quraisy tetapi rupanya cobaan itu masih tetap ada. Baru saja beberapa bulan berselang kaum muslimin beserta Nabi saw. Keluar dari bahaya pemboikotan dan pemencilan dari pihak kaum musyrik selama 3 tahun, Rasulullah saw tertimpa musibah besar yaitu wafatnya dua orang tulang punggung pembela Nabi saw. Yaitu :
1.      Wafatnya Abu Thalib pada tanggal 12 Ramadhan tahun 10. Kenabian dalam usia lanjut setelah mengasuh Muhammad saw. Selama 43 tahun. Tetapi sayang bahwa wafatnya sebagai mati musyrik.
2.      Wafatnya Sitti Khadijah pada tanggal 15 Ramadhan tahun 10. Kenabian dalam usia 65 tahun setelah berumah tangga dengan Nabi Muhammad saw selama 25 tahun.
C.    Mengetahui Peristiwa Isra’ Mi’raj.
Isra’ dan Mi’raj dilakukan oleh Rasulullah saw. Pada tanggal 27 rajab tahun 1 Sh. Atau tahun 621 M. Dijalankan oleh beliau dalam tenpo semalam selesai.
Jadi Isra’ itu artinya perjalanan hambanya yaitu Muhammad saw. Pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di Yerussalem. Mi’raj adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsha terus naik menuju Sidratul Muntaha di langit. Bukan merupakan mimpi melainkan dilakukan Rasulullah saw. Dengan jasmani dan rokhaninya karena idzin Allah.
Di Sidratul Muntaha itu Rasulullah menerima perintah langsung dari Allah swt. bahwa seluruh umat Islam diwajibkan menjalankan shalat lima kali dalam waktu sehari semalam.
Setelah menerima perintah dari Allah itu Rasulullah terus kembali ke Mekkah. Dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj semalam itu rasulullah banyak menemui umat manusia sehari-hari didunia.
Rasulullah saw. Mengendarai buraq terus berjalan dengan dikawal oleh Malaikat Jibril menuju Masjidil Aqsha di Yerussalem. Dalam perjalanan itu beliau singgah di beberapa tempat, antara lain di tempat kelahiran Nabi Isa as di Baitul Lahmi. Sesampainya di Mesjidil Aqsha Rasulullah saw istirahat disana melakukan shalat dua rakaat, selesai shalat malaikat jibril menghidangkan dua gelas minuman dihadapan beliau yang berisi air susu dan air keras, dengan cepat Nabi mengambil dan meminum gelas yang berisi susu. Seraya malaikat jibril berkata “ Alhamdulillah Rasulullah mengambil dan minum gelas yang berisi susu yang berarti Rasulullah besrta ummatnya akan selamat dan penuh berkah”
Rasulullah saw meneruskan perjalanan ke langit, dalam perjalanan ke langit ke tujuh itu Rasulullah saw dapat bertemu dengan beberapa Rasul sebelumnya, antara lain : Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Nabi Musa, Nabi Ibrahim dll. Dalam pertemuan ini Rasulullah saw diperkenalkan oleh malaikat jibril dan bersalam-salaman.
Sesampai dilangit yang ke enam Rasulullah saw dilepas oleh malaikat jibril beliau meneruskan perjalanan sendiri menuju ke langit yang ke tujuh untuk menghadap Allah swt. dalam melakukan Isra’ Mi’raj itu banyak tamsil-tamsil yang diperlihatkan kepada Rasulullah saw yang inti sarinya sangat bermanfaat bagi ummatnya.
D.    Bagaiaman kisah wafatnya Rasulullah SAW
Nabi Muhammad saw. Telah bekerja keras siang malam selama 22 tahun 2 bulan dan 21 hari terus menerus dengan tidak mengenal lelah baik dalam keadaan bahaya maupun dalam keadaan aman.
Setelah usia 63 tahun beliau menderita sakit nafas selama 14 hari dan merasa sembuh selama 24 jam pada penghabisan masa sakitnya, wafatlah Rasulullah saw dengan tenang diatas pangkuan Sitti Aisyah dan di rumah Aisyah pula.
Wafat Nabi itu pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal 11 H atau bertepatan dengan tanggal 8 juni 632 M dalam usia 63 tahun. Demikian kewafatan Rasulullah. Semoga rahmat dan kebahagiaan dilimpahkan Allah kepada beliau. Jenazah Rasulullah dimakamkan di kota medinah di rumah Aisyah pada kamar (hujrah) tempat wafat beliau juga.
Pemakaman dilakukan pada hari ketiga dari wafatnya. Yaitu setelah umat islam bekerja keras bermusyawarah memilih pemimpin untuk meneruskan tegaknya agama Islam yang sudah sempurna itu. 





BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
·         Nabi Muhammad SAW lahir pada tahun gajah karena ketika itu pasukan abraham menyerang kabbah, tepatnya pada hari senin tanggal 12 rabi’ul awal tahun 53 sebelum hijriah, bertepatan pada tanggal 20 april 571 M. Ibunda Muhammad bernama aminah binti  wahab dan ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Mutholib. Dan dibesarkan dan dididik oleh pamannya yang bernama Abu Thalib karena ibu dan ayahnya sudah wafat sejak Nabi Muhammad saw masih kecil.
·         Pada hari senin tanggal 17 Ramadhan tahun 41 Fil bertepatan dengan tanggal 16 Februari 610 M. Saat itu Muhammad berusia 40 tahun, 6 bulan dan 8 hari, datanglah Malaikat jibril kepada Nabi Muhammad saw. Yang ketika itu sedang di Gua Hira’ yang terletak di bukit Nur yang berlangsung sudah 6 bulan lamanya.
·         Isra’ dan Mi’raj dilakukan oleh Rasulullah saw. Pada tanggal 27 rajab tahun 1 Sh. Atau tahun 621 M. Dijalankan oleh beliau dalam tenpo semalam selesai.
·         Wafat Nabi itu pada hari senin tanggal 12 Rabiul awal 11 H atau bertepatan dengan tanggal 8 juni 632 M dalam usia 63 tahun.

B.     SARAN
Sejarah begitu penting untuk di ketahui oleh semua manusia, utamanya sejarah peradaban islam, maka kita sebagai umat muslim wajib untuk mengetahui sejarah perkembangan Islam itu sendiri, agar menjadi sebuah tolak ukur untuk menyongsong masa depan.


















DAFTAR PUSTAKA
Ishaq, Ibnu, dan Ibnu Hisyam. 2012. SIRAH NABAWIAH. Jakarta Timur :  Akbar Media.
Jamil, BA. 1978. SEJARAH ISLAM. Semarang : c.v. Toha Putra.